Saat ‘Abbas (family Nabi SAW) minta jabatan ” penjaga masjidil harom/ Ka’bah “, atau Manager Ka’bah DITOLAK nya, and juru kunci tetap diberikan pada Usman bin Abi Tolhah (muallaf)……kejadian setelah Makkah ditundukkan ( Fathu Makkah), and turun wahyu : QS An Nisa : 58.
Penjaga/ juru Kunci : dipegang Usman, sedang bagian Pemberi Minum : Abbas (family Nabi Muhammad SAW)/ Pamannya sendiri. Maunya Abbas minta ” rangkap jabatan ” bahkan dengan SUMPAH : ” demi bapak ku dan ibukku wahai Nabi …..!!!!! saya minta ” jabatan itu/ juru kunci diserahkan kpd saya “…..!!! pinta Ibnu Abbas…….Permintaan ini ditolak, setelah turun ayat : An Nisaa’ 58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Setelah ayat ini dibacakan, Usman bin Abi Tolhah : masuk ISLAM serta bersyahadat, setelah tahu bahwa pass Fathu Makkah : Rosululloh SAW masuk dan sholat 2 rokaat……….
Hikmah dr kejadian ini yang paling dan amat penting : bahwa meski orang itu MUALLAF sekalipun, jika sudah memang bisa dipercaya (juru kunci bahkan pemberi minum), jabatan itu : Syah saja….Dengan adanya AMANAH : akan tercipta keadilan, meski saat itu Paman Nabi SAW sendiri meminta 2 jabatan tsb bahkan LEBIH SENIOR di kalangan masyarakat saat itu, namun saat itu juga DITOLAK…Serta Rosululloh SAW : mampu TEGAS dan NOLAK KKN / Nepotisme yang berasal dari keluarga/ family sendiri…bahkan sebagai PAMANNYA/ Lebih Tua usia.
AMANAH atau bahasa sekarang TRUST : diperlukan dalam aspek apapun baik Kepemimpinan, Dunia Usaha, Pendidikan, Ekonomi dll. Narasumber jelaskan, bhwa krisis multi TRUST di negri ini akibat : Pemimpin Kurang/ bahkan abaikan unsur agama (baca Islam yang hanya sebagai slogan semata). Terlebih pada prakteknya : banyak merugikan kepentingan kalangan ini (terorism, SARA, kerusuhan dll), hingga bila pemimpin jauh dari ketentuan Alloh SWT : HATINYA AKAN KERAS melebihi BATU……..Hati Nan Keras, Kepala ….??? apalagi…??
Sekarang……………????? Wallohu A’lam……..Ponakan, Mantu, Uwak, Pak Dhe, Bu Dhe, Calon Besan, bahkan mungkin mantan Besan : jika mereka minta JABATAN…..??? asal FAMILY SENDIRI, tak perlu nunggu SK SK nan………angkat sajah, lalu sumpah …..kalo perlu dengan ” kitab suci Al Quran ” di atas kepala…..Allohu A’lam……..
Inilah dintara telaah tafsir malam ini di Solo, oleh Dr. Hasan Al Qudsi …..
Bersambung ———–
-7.777150
110.319017